Arsenal – Alasan Tak Berminat Rekrut Pogba, Meski Tersedia Tanpa Biaya

Bagikan

Arsenal menunjukkan ketidakminatan untuk merekrut Paul Pogba meskipun sang pemain tersedia tanpa biaya transfer.

Arsenal – Alasan Tak Berminat Rekrut Pogba, Meski Tersedia Tanpa Biaya

Beberapa alasan mendasari keputusan ini, termasuk fokus pada keseimbangan skuad yang sudah ada, gaya permainan yang kurang sesuai dengan filosofi tim, serta kekhawatiran akan masalah cedera yang sering melanda Pogba. Dibawah ini ARSENAL NETWORK akan memberikan informasi menarik yang wajib anda ketahui.

Rekam Jejak & Kontroversi Paul Pogba

Sejak kembali ke Juventus pada 2022, Pogba mengalami perjalanan yang penuh liku-liku. Dia awalnya diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan kepada tim setelah periode yang tidak terlalu memuaskan di Manchester United. Namun, kedatangannya di Turin tidak sesuai harapan, diwarnai cedera berkepanjangan dan akhirnya terpaksa menghadapi larangan bermain akibat doping. Pada akhirnya, hukum yang dihadapi Pogba menurunkan reputasinya sebagai salah satu gelandang terbaik dunia.

Larangan tiga tahun yang dikenakan sempat dipotong menjadi 18 bulan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Membukakan peluang bagi Pogba untuk kembali merumput di awal 2025. Walaupun potensi kepulangan Pogba di dunia sepak bola sangat diharapkan, banyak klub, termasuk Arsenal, tampak ragu untuk menyambutnya kembali ke pangkuan mereka. Hal ini mengarah pada pertanyaan: mengapa Arsenal enggan merekrut Pogba.

Persaingan di Posisi Tengah Arsenal

Salah satu alasan utama Arsenal tidak menunjukkan minat terhadap Pogba adalah kedalaman skuad di lini tengah. Skuad Arsenal yang dilatih Mikel Arteta saat ini memiliki berbagai pilihan di posisi gelandang. Termasuk pemain-pemain muda yang menjanjikan dan pemain berpengalaman. Nama-nama seperti Declan Rice, Martin Ødegaard, dan Jorginho sudah cukup memberikan kontribusi signifikan bagi tim, baik dalam hal kreativitas maupun pengalaman di lapangan.

Tambahan lagi, Arsenal saat ini terlibat dalam sepakbola Eropa yang kompetitif, dan manajemen klub cenderung memilih untuk berinvestasi pada pemain yang mampu menawarkan nilai jangka panjang. Pogba, dengan usia 31 tahun saat dia kembali dan latar belakang cedera serta kontroversi, mungkin bukan pilihan yang ideal untuk strategi tim ke depannya.

Baca Juga: Arsenal Bidik Peluang Untuk Mendatangkan Martin Zubimendi

Risiko dan Ketidakpastian

Reputasi Pogba sudah tercoreng karena berbagai isu di luar lapangan, dan pendekatan Arsenal yang lebih berhati-hati terhadap pemain-pemain dengan reputasi yang tidak stabil sejalan dengan filosofi yang diterapkan oleh manajer Mikel Arteta. Arsenal perlahan-lahan membangun tim yang berfokus pada integritas, disiplin, dan ketahanan mental. Rekrutmen pemain yang berisiko tinggi, seperti Pogba, dapat merusak moral tim dan juga langkah yang sudah dibangun oleh Arteta.

Pengunduran diri Edu Gaspar sebagai direktur teknik Arsenal baru-baru ini menggambarkan adanya perubahan di dalam manajemen. Dengan transisi ini, klub tampaknya lebih ingin menekankan stabilitas organisasi daripada mempertaruhkan sumber daya yang mungkin mengancam keseimbangan yang telah dibangun. Seiring dengan banyaknya pemain yang sebelumnya gagal di Arsenal, seperti Nicolas Pépé dan Willian, klub harus mempertimbangkan keputusan yang lebih cerdas.

Filosofi Tim dan Kesesuaian

Filosofi Tim dan Kesesuaian

Filosofi permainan yang diterapkan Mikel Arteta juga tergolong berbeda dibandingkan gaya permainan yang diusung Pogba. Arsenal kini memfokuskan pada penguasaan bola dan permainan kolektif. Pogba, walaupun berbakat, terkenal sebagai pemain yang lebih individualistis di lapangan.

Mencari solusi di lapangan sering kali dapat menjadi tantangan jika pemain tidak sepenuhnya cocok dengan filosofi dan pendekatan tim. Lebih dari sekadar gaya bermain, Arsenal juga berusaha membangun kultur dan etika kerja yang solid di dalam tim. Pemain yang mengandalkan teknis tanpa mengedepankan kerja keras bisa jadi tidak sejalan dengan atmosfer yang ingin dibangun oleh Arteta di Arsenal.

Tindakan Yang Bijak Untuk Masa Depan

<p>Keputusan untuk tidak merekrut Pogba juga mencerminkan keinginan Arsenal untuk berinvestasi pada masa depan. Meskipun Pogba mungkin menarik perhatian saat ini, terutama sebagai mantan pemain bintang. Klub mungkin lebih tertarik pada pemain muda atau yang lebih stabil secara fisik dan mental. Pemain seperti Declan Rice, yang baru saja didatangkan dari West Ham, merupakan contoh bagaimana Arsenal ingin melaksanakan strategi jangka panjang, dengan memperhatikan potensi pengembangan yang bisa dibawa ke tim.

Ditambah lagi, sejarah negatif terkait Pogba di beberapa klub sebelumnya menambah beban risiko jika Arsenal membawanya ke Emirates. Arsenal saat ini lebih memilih untuk membangun tim yang sukses secara kolektif, dan memperkuat basis skuad dengan pemain yang telah terbukti dapat mengintegrasi dengan baik dan membawa dampak positif ke tim dalam jangka panjang.

Reaksi Dari Mantan Pemain & Pundit

Beberapa mantan pemain Arsenal, seperti Emmanuel Petit, telah mengomentari tentang kemungkinan menjalin kerja sama dengan Pogba. Meski dia sendiri skeptis terhadap komitmen Arsenal dalam kesepakatan ini. Petit berpendapat bahwa Pogba akan lebih cocok bermain di liga lain atau klub di Perancis. Menyiratkan bahwa pemain tersebut seharusnya mencari peluang di tempat yang dia bisa bersinar. Pernyataan ini menggambarkan bahwa meskipun Pogba adalah pemain berskala dunia, situasi yang dihadapinya mungkin tidak lagi sejalan dengan tim yang sedang melakukan revitalisasi.

Kesimpulan

​Akhirnya, keputusan Arsenal untuk tidak merekrut Paul Pogba, meskipun tersedia tanpa biaya. Hal ini merupakan hasil dari pertimbangan kompleks yang melibatkan beberapa aspek. Dari rekam jejak yang mengkhawatirkan, ketidakpastian terkait masa depan pemain, hingga strategi pembangunan tim jangka panjang. Arsenal tampaknya memilih untuk tidak terprovokasi oleh iming-iming nama besar dan berfokus pada stabilitas dan kesuksesan kolektif dalam skuad.

Saat Arsenal terus berusaha membangun dinasti di sepakbola Inggris, keputusan cermat terhadap setiap rekruitmen menjadi prioritas utama. Dengan fokus pada pemain yang akan berkontribusi positif, baik di dalam maupun luar lapangan. Arsenal berharap dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya bersaing dalam liga domestik. Tetapi juga di panggung Eropa pada masa yang akan datang. Keputusan untuk tidak merekrut Paul Pogba jelas menunjukkan pendekatan rasional yang mendasari tujuan jangka panjang klub, meskipun kesempatan ini mungkin tampak bagi sebagian orang sebagai peluang emas. Simak dan ikuti terus informasi-informasi menarik terbaru lainnya secara terlengkap dengan mengeklik mancityfantv.com.