Arsenal Tidak Memiliki Kedalaman Squad, Kenapa?

Bagikan

Arsenal merupakan salah satu klub sepak bola terbesar di Inggris, dengan sejarah panjang dan penggemar yang fanatik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tim ini sering kali dipandang kurang memiliki kedalaman skuad.

Arsenal Tidak Memiliki Kedalaman Squad, Kenapa?

Terutama jika dibandingkan dengan klub-klub besar lain seperti Manchester City, Liverpool, dan Chelsea. Meski berhasil membangun tim yang kompetitif, Arsenal kerap kesulitan dalam mempertahankan konsistensi sepanjang musim, terutama ketika menghadapi jadwal yang padat atau ketika ada pemain kunci yang cedera. Lalu, apa yang menyebabkan Arsenal tidak memiliki kedalaman skuad yang cukup kuat? Artikel ini akan membahas beberapa faktor penyebabnya, klik link berikut untuk mengetahui informasi atau update terbaru dari kami hanya di .

Keuangan dan Kebijakan Transfer

Salah satu alasan utama mengapa Arsenal tidak memiliki kedalaman skuad yang memadai adalah keterbatasan keuangan yang mereka hadapi dalam beberapa tahun terakhir. Setelah stadion Emirates dibangun pada 2006, klub ini harus menanggung beban finansial yang berat akibat pembangunan tersebut. Hal ini memengaruhi kemampuan mereka untuk mengeluarkan dana besar dalam bursa transfer, terutama ketika dibandingkan dengan rival-rival mereka yang lebih kaya.

Meskipun saat ini situasi keuangan Arsenal sudah mulai membaik, mereka masih sering kali harus berhati-hati dalam pengeluaran transfer. Hal ini sering kali membuat mereka hanya dapat membeli pemain dengan harga relatif murah atau pemain yang lebih muda dengan potensi tinggi, yang belum tentu langsung bisa berkontribusi secara konsisten di level tertinggi. Akibatnya, Arsenal sering kali tidak mampu membeli pemain berkualitas di setiap posisi, yang mengakibatkan kurangnya kedalaman skuad, terutama di posisi-posisi kunci.

Pemain dan Rotasi yang Terbatas

Meskipun pelatih Mikel Arteta telah membuat sejumlah perubahan positif sejak mengambil alih kepelatihan Arsenal, salah satu tantangan terbesar yang dia hadapi adalah memaksimalkan potensi skuad yang ada. Arteta dikenal dengan filosofi permainan yang menekankan pada kedisiplinan dan kerja sama tim, namun terkadang dia kesulitan dalam melakukan rotasi pemain yang efektif.

Di banyak pertandingan, Arteta sering kali hanya mengandalkan pemain-pemain inti yang sama, yang membuat kedalaman skuad Arsenal terasa sangat terbatas. Ketika salah satu pemain kunci cedera atau mengalami penurunan performa, Arteta kesulitan mencari pengganti yang setara dalam kualitas. Hal ini terutama terlihat di posisi-posisi yang memang membutuhkan rotasi, seperti lini tengah atau lini depan. Meskipun beberapa pemain muda Arsenal menunjukkan potensi besar, mereka belum cukup berpengalaman untuk menggantikan pemain senior di pertandingan-pertandingan penting.

Masalah Cedera Pemain

Arsenal juga sering kali dilanda masalah cedera pemain yang mengganggu kedalaman skuad mereka. Sejak beberapa musim terakhir, Arsenal mengalami kesulitan besar dalam menjaga kebugaran pemain-pemain kunci mereka, seperti Bukayo Saka, Martin Ødegaard, Gabriel Jesus, dan beberapa pemain senior lainnya. Ketika pemain-pemain ini cedera atau absen karena alasan lain, Arsenal kesulitan mencari pengganti yang setara.

Salah satu contoh yang jelas adalah cedera yang dialami oleh pemain-pemain seperti Thomas Partey dan Gabriel Jesus. Ketika Partey absen, lini tengah Arsenal kehilangan sosok yang sangat penting dalam transisi permainan dan penguasaan bola. Begitu pula dengan Gabriel Jesus, yang memberikan kontribusi besar dalam lini serang. Tanpa pemain-pemain seperti mereka, Arsenal tidak selalu memiliki kedalaman yang cukup untuk menjaga kualitas permainan mereka di semua kompetisi yang mereka jalani.

Baca JugaArsenal Hancurkan Preston North End 3-0, Kemenangan Dominan di Deepdale

Pengalaman di Beberapa Posisi Kunci

Satu lagi masalah yang dihadapi Arsenal adalah kurangnya pengalaman di beberapa posisi kunci. Meskipun klub ini memiliki pemain-pemain muda. Berbakat seperti Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, banyak di antara mereka yang masih perlu waktu untuk berkembang menjadi pemain kelas dunia yang dapat mengimbangi pemain-pemain senior dari tim-tim pesaing Arsenal.

Contohnya, di posisi bek tengah, Arsenal masih mengandalkan pemain seperti Gabriel Magalhães dan. William Saliba yang memang berbakat. Namun belum memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi tekanan di level tertinggi, terutama ketika mereka bermain di berbagai kompetisi sekaligus. Dalam kondisi seperti ini, Arsenal sering kali terpaksa mengandalkan pemain yang kurang berpengalaman atau pemain yang tidak sepenuhnya siap, yang berdampak pada kedalaman skuad mereka.

Pinjaman dan Pemain yang Tidak Terpakai

Manchester City Kalah Terus Dan Tak Berdaya, Ada Apa?

Arsenal juga menghadapi masalah dengan kebijakan peminjaman pemain. Sebagian pemain yang dipinjamkan ke klub lain tidak selalu menunjukkan. Perkembangan yang signifikan, yang berarti mereka tidak siap kembali ke tim utama. Pemain seperti Nicolas Pépé, yang sebelumnya dibeli dengan harga tinggi. Menjadi contoh bagaimana Arsenal gagal mendapatkan kembali nilai dari pembelian tersebut setelah dipinjamkan.

Selain itu, ada beberapa pemain yang kurang mendapatkan kesempatan bermain di skuad utama dan. Akhirnya memilih untuk pergi, seperti Albert Sambi Lokonga yang dipinjamkan ke Crystal Palace. Pemain-pemain yang tidak dapat berkontribusi di tim utama atau yang tidak berhasil menunjukkan kualitas mereka sering kali tidak memberi nilai tambah terhadap kedalaman skuad.

Kompetisi yang Meningkat

Arsenal berkompetisi di Premier League, yang merupakan salah satu liga sepak bola paling kompetitif di dunia. Tim-tim seperti Manchester City, Liverpool. Dan Chelsea memiliki skuad yang jauh lebih dalam, dengan dua atau bahkan tiga pemain berkualitas tinggi di setiap posisi. Ketika Arsenal harus bersaing di berbagai kompetisi termasuk Premier League. Liga Champions, dan Piala FA mereka harus menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas permainan mereka di setiap pertandingan.

Perbedaan kualitas antara Arsenal dan klub-klub pesaing mereka dalam hal kedalaman skuad menjadi semakin terlihat ketika pertandingan-pertandingan krusial datang berturut-turut. Klub-klub seperti Manchester City bahkan memiliki dua pemain kelas dunia di hampir. Setiap posisi, yang memungkinkan mereka untuk melakukan rotasi tanpa menurunkan kualitas tim. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Arsenal, meskipun memiliki tim yang solid, sering kali kesulitan untuk bersaing di level yang lebih tinggi sepanjang musim.

Kesimpulan

Dari berbagai faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa Arsenal perlu melakukan investasi lebih. Besar dalam mendatangkan pemain berkualitas untuk meningkatkan kedalaman skuad mereka. Hal ini mencakup memperkuat setiap posisi dengan pemain yang memiliki pengalaman dan kualitas untuk bersaing di level tertinggi. Selain itu, kebijakan rotasi pemain dan pengelolaan. Cedera juga harus diperhatikan dengan lebih serius untuk memastikan bahwa Arsenal dapat bertahan di jalur juara sepanjang musim. Jika Arsenal dapat mengatasi tantangan-tantangan ini, mereka memiliki potensi untuk kembali bersaing di papan atas dan meraih kesuksesan lebih besar di masa depan, klik link berikut untuk mengetahui informasi atau update terbaru dari kami hanya di MANCITY FAN.