Perdebatan tentang siapa bek tengah paling penting di Arsenal kembali hangat musim ini. Cedera yang silih berganti menimpa William Saliba dan Gabriel Magalhaes membuat dampak masing-masing semakin terasa dalam performa tim. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita Arsenal menarik lainnya di ARSENAL NETWORK.

Beberapa bulan terakhir, perhatian media lebih sering tertuju pada Gabriel. Namun, hal ini justru menimbulkan diskusi baru tentang peran Saliba yang kerap luput dari sorotan, meski kontribusinya sangat krusial.
Analisis statistik dan konteks permainan menunjukkan perbedaan mendasar antara keduanya. Perbandingan ini bukan sekadar siapa yang lebih menonjol, tetapi siapa yang paling menentukan stabilitas Arsenal secara keseluruhan di lapangan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kontrol Permainan dan Peran Saliba
William Saliba dikenal sebagai bek yang tenang dan elegan, namun justru menjadi fondasi kontrol permainan Arsenal. Setiap 90 menit, ia melakukan sekitar 70 umpan dengan akurasi lebih dari 93 persen, lebih tinggi dibanding Gabriel.
Selain itu, Saliba unggul dalam jumlah progressive pass dan sentuhan bola. Kontribusi ini memungkinkan Arsenal tetap menguasai bola dan menjaga tekanan di area lawan, alih-alih hanya bertahan di pertahanan sendiri.
Pendekatan Saliba bukan sekadar soal ketenangan individu, tetapi struktur permainan tim. Antisipasi dan pengambilan posisi yang tepat membuat ancaman lawan sering terhenti sebelum berkembang, sehingga tim tetap stabil. L’Equipe bahkan pernah menyebutnya sebagai “Kylian Mbappe dari kalangan bek” karena ketenangan dan elegansinya yang menonjol sejak usia muda.
Baca Juga: Gabriel Jesus Kembali Bersinar, Berkat Dukungan Setia Martinelli di Arsenal
Agresivitas Gabriel dan Dampak Ketidakhadiran

Gabriel Magalhaes memiliki gaya bermain berbeda, lebih agresif dan dominan secara fisik. Data menunjukkan ia mencatat lebih banyak blok, sapuan, dan duel udara per 90 menit, menjadikannya pelindung utama kotak penalti Arsenal.
Perannya juga penting dalam situasi bola mati, baik saat menyerang maupun bertahan. Ketika Gabriel absen, persentase kemenangan Arsenal turun drastis dari 64,3 persen menjadi 40 persen, disertai penurunan jumlah clean sheet.
Namun, dampak absennya Saliba lebih signifikan secara keseluruhan. Saat ia tidak bermain, Arsenal kalah sekitar 45,5 persen dari pertandingan, dengan peningkatan jumlah gol kebobolan dan penurunan poin per laga, menunjukkan betapa krusialnya kontribusi kontrol permainan Saliba.
Siapa yang Lebih Krusial untuk Arsenal
Pertarungan peran antara Saliba dan Gabriel sebenarnya saling melengkapi. Saliba menjaga ritme permainan dan stabilitas, sementara Gabriel menjadi tameng fisik di lini pertahanan. Arsenal membutuhkan kedua pemain untuk tampil optimal. Tanpa Saliba, penguasaan bola menurun, dan tim lebih rentan kebobolan gol cepat. Tanpa Gabriel, lini belakang kehilangan kekuatan fisik dan dominasi di udara.
Kesimpulannya, meski Gabriel menarik perhatian karena agresivitasnya, kontribusi Saliba terhadap struktur dan kontrol permainan membuatnya sedikit lebih krusial bagi keberhasilan Arsenal musim ini. Tim Mikel Arteta tampaknya membutuhkan keseimbangan antara elegansi Saliba dan agresivitas Gabriel untuk tetap kompetitif di Liga Inggris. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita Arsenal menarik lainnya di arsenalnetwork.net.
