Kondisi Arsenal Makin Terpuruk yang pada musim lalu nyaris meraih gelar juara Premier League dan tampil impresif di Eropa, kini tengah menghadapi masa-masa sulit di awal musim 2024 2025.
Setelah gelar yang semakin menjauh di musim lalu. Banyak penggemar Arsenal berharap bahwa musim ini bisa menjadi kesempatan untuk kembali berkompetisi di level tertinggi. Namun, tantangan besar datang lebih cepat dari yang mereka harapkan. Dua pemain kunci, Declan Rice dan Bukayo Saka. Yang selama ini menjadi pilar utama Arsenal, kini sedang berjuang dengan masalah kebugaran. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputar ARSENAL NETWORK.
Masalah Kebugaran Declan Rice Pilar Tengah Yang Terancam
Keberhasilan Arsenal dalam merekrut Declan Rice dari West Ham United dengan harga £105 juta pada musim panas 2024 sangat membanggakan para penggemar. Rice, yang telah terbukti menjadi gelandang bertahan kelas dunia. Diharapkan menjadi sosok yang bisa menguatkan lini tengah Arsenal. Dengan pengalaman bermain di level internasional dan kepemimpinan yang ditunjukkan bersama West Ham dan Timnas Inggris, ekspektasi sangat tinggi terhadap pemain berusia 25 tahun ini.
Namun, pada kenyataannya, perjalanan Rice di Arsenal tidak sepenuhnya mulus. Sejak awal musim, Rice mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan fisik. Ia mengaku mengalami ketegangan pada otot-otot tubuhnya yang dipaksa bekerja keras dalam skema permainan yang mengandalkan dominasi penguasaan bola dan transisi cepat. Pemain yang diharapkan bisa menjadi jangkar di lini tengah, pengatur tempo. Dan penghalang serangan lawan ini, harus berjuang dengan masalah kebugaran yang menghambat performanya.
Rice kerap merasa tidak fit meski ia berusaha tampil maksimal di setiap pertandingan. Pada beberapa kesempatan, manajer Mikel Arteta terpaksa menariknya keluar lebih awal sebagai langkah pencegahan. Tanpa keberadaan Rice yang ideal, lini tengah Arsenal terlihat lebih rentan. Jorginho dan Thomas Partey, yang diharapkan bisa mengisi peran Rice. Tidak selalu mampu tampil konsisten di level yang sama. Jorginho, meskipun memiliki pengalaman, sering kali kesulitan untuk menciptakan tempo permainan yang sama seperti Rice, sementara Partey lebih sering dihantui masalah kebugarannya sendiri.
Bukayo Saka Cedera Yang Menghantui Arsenal
Sementara masalah kebugaran Rice menjadi perhatian utama, Arsenal juga harus menghadapi kenyataan pahit lainnya—cedera pada Bukayo Saka. Pemain sayap yang baru berusia 23 tahun ini telah menjadi salah satu pemain terbaik Arsenal dalam beberapa tahun terakhir. Ketajamannya dalam menyerang, kemampuannya menggiring bola, dan kemampuan mencetak gol menjadikannya pemain yang tidak bisa digantikan. Saka telah berkembang menjadi wajah klub, dan bagi banyak penggemar Arsenal, ia adalah harapan masa depan yang sangat besar.
Namun, nasib berkata lain. Saka, yang sejak awal musim menunjukkan performa yang sangat baik, kini harus menepi karena cedera. Cedera yang dialami Saka, meski tidak terlalu serius, tetap membuatnya absen dalam beberapa pertandingan penting. Saka adalah pemain yang sangat krusial dalam skema serangan Arteta—kemampuannya untuk membuka ruang, menciptakan assist, serta mencetak gol sangat vital bagi kelancaran permainan tim. Tanpa Saka, serangan Arsenal kehilangan elemen kreatif dan daya ledak yang seringkali membuat mereka sulit dihentikan.
Absennya Saka memaksa Arteta untuk mencari alternatif di lini serang, dan ini bukan tugas yang mudah. Pemain-pemain seperti Leandro Trossard dan Gabriel Martinelli telah berusaha menggantikan peran Saka, namun keduanya belum mampu memberikan dampak yang sama besar. Saka telah membuktikan dirinya sebagai pemain yang tidak hanya produktif tetapi juga bisa diandalkan dalam situasi-situasi krusial, baik di liga domestik maupun kompetisi Eropa.
Baca Juga: Deretan Pemain-Pemain Ikonik yang Membentuk Arsenal
Dampak Ganda Ketidakhadiran Rice Dan Saka Mengancam Arsenal
Kombinasi dari cedera Rice dan Saka menciptakan masalah besar bagi Arsenal. Kedua pemain ini memegang peran kunci di sektor yang sangat vital—lini tengah dan lini serang. Kehilangan keduanya sekaligus membuat Arsenal kehilangan keseimbangan yang sangat dibutuhkan untuk bisa bersaing di level tertinggi. Arsenal kini tidak hanya kesulitan dalam mengendalikan permainan di tengah lapangan, tetapi juga berjuang keras untuk mencetak gol dan menciptakan peluang di depan gawang.
Tanpa Rice, Arsenal menjadi lebih terbuka di lini tengah. Mereka kesulitan untuk mengalirkan bola dengan lancar dari belakang ke depan. Tanpa Saka, tim ini kehilangan ancaman di sisi sayap kanan yang telah menjadi senjata utama dalam serangan mereka. Arsenal tidak hanya harus mencari solusi untuk menambal absensi dua pemain ini, tetapi juga harus menjaga moral tim agar tetap tinggi.
Solusi Bagi Arsenal Rotasi Dan Taktik Baru
Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi, Arsenal harus mencari solusi untuk mengatasi absensi pemain-pemain kunci mereka. Arteta, yang terkenal dengan pendekatannya yang taktis dan filosofi permainan yang mengutamakan penguasaan bola, harus lebih kreatif dalam merancang strategi. Tanpa Rice, ia harus mencari cara untuk menguatkan lini tengah, dan tanpa Saka, ia perlu menemukan pemain lain yang bisa menggantikan kreativitas dan ancaman di sayap.
Rotasi pemain adalah salah satu solusi yang bisa diandalkan. Pemain seperti Leandro Trossard, Emile Smith Rowe, dan Fabio Vieira harus lebih banyak diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka. Trossard, yang lebih sering dimainkan sebagai pengganti Saka, harus lebih produktif dalam menciptakan peluang dan mengancam pertahanan lawan. Sementara itu, di lini tengah, Arteta harus memaksimalkan potensi Jorginho dan Thomas Partey, yang masing-masing memiliki kualitas dalam mendistribusikan bola meskipun tidak sekomplit Rice dalam hal perlindungan terhadap lini belakang.
Arsenal Masih Memiliki Peluang Waktu Untuk Bangkit
Meski kondisi Arsenal tengah terpuruk, masih ada harapan bagi tim ini untuk kembali bangkit. Musim 2024/2025 masih panjang, dan banyak hal bisa berubah dalam beberapa bulan ke depan. Arsenal memiliki skuat yang cukup berbakat untuk bersaing di liga domestik dan Eropa. Dengan taktik yang tepat dan kontribusi dari pemain-pemain yang ada, Arteta dan timnya masih memiliki peluang untuk kembali ke jalur kemenangan.
Namun, satu hal yang harus diingat adalah bahwa Arsenal tidak boleh terlalu bergantung pada satu atau dua pemain. Ketidakhadiran Rice dan Saka memang menambah beban, tetapi ini juga memberi kesempatan bagi pemain lain untuk membuktikan kualitas mereka. Jika pemain-pemain seperti Ødegaard, Trossard, dan Gabriel Jesus bisa tampil lebih konsisten, Arsenal masih bisa bersaing di papan atas Premier League.
Kesimpulan
Kondisi Arsenal saat ini memang sedang terpuruk dengan cedera yang melanda Rice dan Saka. Namun, meskipun situasi ini tampak suram, Arsenal masih memiliki potensi untuk bangkit. Dengan skuat yang berbakat, manajer yang berpengalaman, dan filosofi permainan yang terbukti.
Arteta memiliki alat untuk mencari solusi dan kembali mengembalikan Arsenal ke jalur yang benar. Tetapi, Arsenal harus segera menemukan solusi atas masalah kebugaran ini, karena setiap poin yang hilang kini sangat berharga dalam persaingan ketat di Premier League. Simak terus jangan sampai ketinggalan untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang sepak bola menarik lainya hanya dengan klik MANCITY FAN.